- Penyebab Audio Mobil Rusak dan Cara Pencegahannya
- Tips Merawat Speaker Mobil Agar Suara Tetap Jernih
- Headunit Pilihan Fitra Eri untuk Mobil BRV Kesayangannya
- Daihatsu Hadirkan New Sigra 1.2R Deluxe di GIIAS 2025
- Daihatsu GIIAS 2025: Ribuan Pengunjung Padati Booth, D’MASIV & Kahitna Meriahkan Akhir Pekan
- GIIAS 2025: Luncurkan SUV Anti Pegal, The All-New Subaru Forester Hadir Perdana di Asia Tenggara!
- Chery TIGGO Cross CSH Hybrid & Sport 1.5T Resmi Meluncur di GIIAS 2025, Tawarkan Fitur dan Teknologi
- Ford RMA Indonesia Meluncurkan Ford Mustang 2.3L EcoBoost di Tanah Air
- dr. Tirta Ungkap Cara Tetap Fit Saat Roadtrip Jarak Jauh, Ini Tips Mindful Driving dengan ID. BUZZ y
- Volkswagen Indonesia Perkuat Gaya Hidup Berkelanjutan Lewat Kolaborasi dengan frank green dan Filoso
Capasitor Bank untuk Mobil, Masih Diperlukan di 2021?
Bagi pecinta audio, capasitor bank atau biasa disebut capbank mungkin sudah bukan hal yang asing lagi. Capbank berperan sebagai penyimpan arus listrik yang kemudian disalurkan ke perangkat audio. Loh, bukankah sudah ada aki? Ya, tetapi penggunaan aki yang memiliki kapasitas besar, masih lambat dalam melepas arus listrik. Padahal, dalam dunia audio mobil, kita membutuhkan arus yang cepat namun stabil. Fungsi kapasitor yang mampu menahan lonjakan amper inilah yang membuat suara audio menjadi lebih ciamik.
Banyak istilah untuk capbank yang disebut angka 3 farad, 8 farad hingga 500 farad. Mungkin Audiolovers bingung, apa yang dimaksud dengan farad. Farad adalah satuan ukur untuk mengetahui kemampuan kapasitor bank dalam menyimpan arus listrik.
Sederhananya begini, listrik bersumber dari aki mobil lalu dihantarkan ke amplifier kemudian disebarkan ke speaker, subwoofer, dan perangkat audio lainnya. Namun jarak antara aki di bagian depan mobil dengan amplifier yang biasanya diletakkan di belakang, membuat pasokan listrik kurang stabil. Ketidakstabilan itulah, yang membuat kinerja perangkat audio tidak bekerja maksimal. Peran kapasitor inilah, yang memudahkan kita untuk menikmati audio tanpa gangguan.
Beberapa dari kita mungkin beranggapan, bahwa penggunaan aki untuk hasil audio sudah cukup baik, lalu sistem audio manakah yang masih memerlukan capbank?
Seiring berkembangnya teknologi di dunia audio, amplifier ikut berinovasi dengan mengeluarkan beragam jenis Amplifier, contohnya amplifier Kelas D. Power amplifier Kelas D ini memiliki efisiensi listrik yang tinggi, sehingga tidak seboros power amplifier kelas AB. Maka dalam kasus penggunaan amplifier kelas AB, capbank tetap diperlukan.
Sistem audio seperti Sound Pressure Level (SPL) atau Sound Quality Load (SQL) membutuhkan daya listrik lebih besar, mengingat kegunaannya untuk kompetisi. Menurut Media Audio, selain mengganti alternator dan aki dengan amper lebih besar, penambahan capbank untuk audio SPL dan SQL juga perlu menjadi pertimbangan.
Bagaimana jika tidak digunakan? Ketika lagu berganti dari lagu slow yang arus listriknya rendah, tiba-tiba berganti menjadi lagu keras, maka akan mengakibatkan naiknya arus listrik yang membuat aki mobil ngedrop dan bisa saja merusak alternator mobil.
Lalu, apakah untuk mobil dengan sistem audio SQ memerlukan capbank? Menurut kami, audio SQ tidak perlu capbank, karena SQ tidak memakan daya listrik sebesar audio SQL dan SPL. Sehingga cukup mengganti aki dengan ampere lebih besar, sudah cukup untuk sistem audio SQ.
Kalau menurut Audiolovers, bagaimana? Share pendapat kamu ke Media Audio ya!
