ESB Audio Pamerkan Bookshelf Speaker High End di IHEAC 2023
Nikmati Suara High dengan Benar dan Harga Terjangkau

13 Nov 2023, 17:18:26 WIB By Amindi Septry In National | View : 866

45ESB_IHEAC 2023_MAI.jpg

Pameran Indonesia High End Audio Club (IHEAC) menggelar ‘IHEAC Audio Video Show 2023' yang berlangsung pada 9-12 November 2023 di Fairmont Hotel, Jakarta Pusat.

IHEAC merupakan perkumpulan para pehobi stereo audio high end yang sudah berdiri sejak tahun 2005. Pameran ini kembali digelar kesembilan kalinya, dengan menghadirkan beberapa ruangan yang didesain khusus menjadi home theater. Di mana, pengunjung bisa menikmati musik dan film dengan kualitas audio dan visual kelas atas.

Sejumlah brand audio dari Indonesia dihadirkan dalam IHEAC Audio Video Show 2023 antara lain Polytron, Aurel Bryan, Trauma Akustik, Ilusi Audio, D’Audio, Alexandria Audio, SB Acoustics, Vermouth Audio, Elsound Audio, VD Signature, hingga ESB.

Media Audio cukup tertarik saat alunan musik jazz datang dari booth ESB di sebuah kamar eksekutif di Fairmont Hotel. Kami masuk dan coba berbincang dengan sang perancang Bookshelf ESB, Chandra Sutijono.

           '

ESB memamerkan teknologi pada demo perangkat audio di IHEAC melalui speaker setting dengan power dalam ruangan kamar hotel. Walaupun tidak menggunakan treatment khusus seperti harus memakai ruangan akustik, tetapi suara yang dihasilkan oleh ESB tetap bisa dinikmati dengan benar. 

“Kita bikin Bookshelf speaker dengan powernya. Tujuannya berawal dari almarhum pak Erik Lim yang memang distributor ESB Speaker. Saya punya cita-cita, bagaimana cara membuat speaker dengan harga terjangkau tapi dengan kualitas maksimum dan suara yang benar,” papar Chandra, yang akrab disapa Ko Ationg.

ESB ingin menunjukkan kepada Audiophile bahwa audio yang benar dinilai dari source, cd, streaming, dan lain-lain. Pasalnya, jika sistem audionya tidak benar maka suara yang dihasilkan tidak bisa mereproduksi dengan baik. Terlebih lagi, soal staging dan imaging yang tidak bisa didengar dengan terperinci, santai, dan penempatan alat-alat musik tidak terdengar dengan baik. 

          

Tak hanya itu, Chandra Sutijono mengatakan bahwa produk high end tidak menjamin high quality.

“High End itu sangat luas ya, merk juga banyak seperti jam tangan, tas, merk yang branded. Kalau brandednya bagus dan harganya mahal, pasti kita mendapatkan barang yang bagus. Sedangkan high end sangat kebalikan, kalau kita tidak bisa meracik misalnya dari speaker, power amplifier, player, beli mereknya salah, ruangan pun salah, kita pun gak ngerti setting. High end kita beli dengan harga yang sangat mahal itu, suaranya tetap terdengar ngaco,” ujar Chandra Sutijono.

Maka di dunia high end audio, orang harus mengerti dulu dan memiliki passion dalam musik. Soal high frequency, low frequency atau alat tiup belum tentu mereka tau apa yang dimainkan.

Namun dari segi posisi audio yang bagus, kita harus melihat dari ruangannya terlebih dahulu dan size speaker baik yang besar ataupun kecil. Tentunya perbandingan rasio tersebut harus sama dan mengerti sedikit soal teknikal, sehingga baru bisa membuat satu ruangan atau sistem yang enak untuk didengar. 

“Saya berharap high end tapi dengan teknologi dengan harga yang terjangkau sehingga anak-anak muda milenial bisa menikmati. Coba berusaha belajar karena lagu atau seni ini sangat berguna untuk musisi, pedagang. Di mana, musik ini kayak healing untuk kestabilan jiwa kita tapi tentunya dengan yang praktis. Makanya, saya membuat ESB ini praktis dengan harga yang se terjangkau mungkin, sehingga semua orang bisa dengan mudah mendengarkan dan cukup benar suara yang direproduksinya,” tutup Chandra Sutijono.



Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook